Social Media
TEMPO.CO, Jakarta – Panin Bank meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Indonesia Banking Award 2015 yang digelar Tempo Media Group bersama Indonesia Banking School. Dua penghargaan itu untuk kategori The Most Efficient Bank dan The Most Reliable Bank. Penghargaan itu diterima diterima dalam acara anugerah Indonesia Banking Award 2015 di hotel Kempinski Indonesia, Kamis, 17 September 2015 malam.
“Penilaian ini dapat menjadi tolak ukur tingkat implementasi dan atau penerapan Good Corporate Governance suatu bank,” kata Director Compliance and Risk Management Panin Bank Antonius Ketut seusai menerima penghargaan.
Menurut Antonius, dengan penerapan prinsip Good Corporate Governance yang konsisten disemua jenjang organisasi bisa meningkatkan value dan kepercayaan dari para stakeholder. “Kepercayaan regulator, nasabah, pemegang saham maupun karyawan bisa meningkat,” kata dia.
Untuk menilai apakah hasil ajang ini sudah bisa dijadikan tolak ukur untuk mengetahui bank-bank yang kuat, Antonius mengatakan, banyak aspek yang harus dilihat. “Manajemen, financial dan yang harus dipertimbangkan juga faktor eksternal.”
Antonius menambahkan, penilaian yang dilakukan pada ajang ini cukup relevan untuk mengetahui apakah bank-bank yang terpilih termasuk ke dalam bank yang tangguh dalam menghadapi krisis. “Sepanjang kriteria-kriteria yang dipakai untuk memberikan penilaian sudah sejalan dengan ukuran yang digunakan oleh regulator di industri perbankan,” ujarnya.
Sebanyak 40 dari 119 bank umum berhasil meraih Indonesia Banking Award 2015 yang digelar setahun sekali ini. Peniaian kinerja bank-bank tersebut sepanjang 2014. Sama seperti tahun lalu, tahun ini Tempo kembali bekerja sama dengan Indonesia Banking School (IBS). “Ini adalah tahun kedua IBS bekerja sama dengan Tempo,” kata Subarjo Joyosumarto, salah satu juri Indonesia Banking Award.
Penilaian penghargaan ini, menurut Subarjo, dilihat dari laporan yang diterbitkan bank sejak Desember 2014. Ia menilai bank yang masih bisa bertahan dan terus maju di tengah ekonomi yang tidak baik seperti saat ini layak diperhitungkan. “Kami pilih mana yang kinerjanya paling baik. Dari 119 bank umum, ketemu 40,” ujar dia.
Dari sisi kinerja, kata dia, yang menjadi pertimbangan adalah masalah manajemen. Bank dengan jajaran direksi dan komisaris yang bervariasi asal-usul dan pengalaman dinilai lebih unggul dibanding bank dengan jajaran yang homogen. “Mana yang paling heterogen, itu yang kami pilih,” kata Subarjo.
Personal Blog Antonius Ketut
WordPress made with ❤ by faizONE.ID